Asal Usul Nama Hari Ibadah Umat Samawi

Rumah Kita Berkumpul
2 min readAug 12, 2021

--

Sebuah analisa asal mula awal penciptaan bumi sesuai kita Taurat Musa, dimana hari Istirahat atau Kebaktian yg diperintahkan agar dilakukan pada Hari Sabtu berubah menjadi hari Minggu dan Jumat atas inisiatip manusia tanpa perintah Allah.

𝗡𝗮𝗺𝗮 𝗛𝗮𝗿𝗶 𝗺𝗲𝗻𝗴𝗮𝗰𝘂 𝗽𝗮𝗱𝗮 𝗯𝗮𝗵𝗮𝘀𝗮 𝗔𝗿𝗮𝗯.

1. “Ahad” (al-Ahad = hari kesatu)

2. “Senin” (al-Itsnayn=hari kedua)

3. “Selasa” (al-Tsalaatsa’ = hari ketiga

4. “Rabu” (al-Arba’aa = hari keempat)

5. “Kamis” (al-Khamsatun = hari kelima)

6. “Jum’at” (al-Jumu’ah = hari keenam = hari berkumpul/berjamaah), sebelunya disebut Arubah.

7. “Sabtu” (as-Sabat=hari ketujuh)

Sekarang Ahad berubah jadi Minggu : Hari Tuhan. (Domingo, Portugis)

𝗡𝗮𝗺𝗮 𝗛𝗮𝗿𝗶 𝗺𝗲𝗻𝗴𝗮𝗰𝘂 𝗽𝗮𝗱𝗮 𝗯𝗮𝗵𝗮𝘀𝗮 𝗜𝗯𝗿𝗮𝗻𝗶.

1. Yom Rishon — Minggu = hari kesatu

2. Yom Sheni — Senin = hari kedua

3. Yom Shlishi — Selasa = hari ketiga

4. Yom Reviʻi — Rabu = hari keempat

5. Yom Chamishi — Kamis = hari kelima

6. Yom Shishi — Jumat = hari keenam

7. Yom Shabbat — “hari perhentian Sabat” — hari Sabtu.

Sesuai dengan Torat Musa hari Ibadah adalah hari Sabtu. Namun setelah nabi Isa datang dan ditolak oleh kaum Israel. Maka kaum Nasrani merubah hari ibadah menjadi hari Minggu agar mereka berbeda dengan agama Yahudi. (konsili di Laodekia, 364M)

Demikian juga Islam, yg sebelumnya melakukan ibadah Sabtu, mereka merubahnya untuk beribadah di hari Jumat. Mengganti Hari Arubah, dimana menjadi kebiasaan orang arab untuk pamer ketangkasan. Hari Jumat mulai dikenal setelah ada agama Islam.

Dipilihanya hari Arubah sebagai hari ibadah, oleh Islam untuk menghapuskan kebiasaan pamer ketangkasan (sihir dan lainnya) tersebut dan membedakan ibadah mereka dari kaum Yahudi. Sembahyang pertama umat Islam di Hari Arubah dilakukan disebuah desa kecil, agar tidak menjadi sorotan kaum kafir di masa itu.

Sedangkan Hari Jumat dalam Alquran.? tidak dibilang untuk dilakukan pada hari ke-6. Namun perintah sebahyang jumat (berjamaah) mereka lakukan di hari ke-6 dan merubah nama hari Arubah menjadi Hari Jamaah (Jumat)

“Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian diseru untuk menunaikan shalat Jumat (Jumu’ah) maka bersegeralah mengingat Allah” — (Q.S Al-Jumu’ah: 9).

--

--