Tulisan di Kerudung Bunda Maria -Allah bukan salah seorang dari yang tiga.

Rumah Kita Berkumpul
5 min readJul 20, 2022

--

Madona and Child, Louvre Museum, Perancis

Tulisan yang ada di kerudung Bunda Maria bertuliskan lafadz لَا إِلٰهَ إِلَّا الله juga membuktikan bahwa Marya dan Yesus (Isa bin Maryam) mengajarkan لَا إِلٰهَ إِلَّا الله “Bahwa tidak tuhan kecuali Allah” sebagaimana disebutkan dalam al Quran.

Allah SWT berfirman,

لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ وَقَالَ الْمَسِيحُ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ

Artinya:

“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al masih putera Maryam”, Padahal Al masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu”. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, Maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.” — (QS Al maidah : 72)

“Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga” , padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.” — (QS. Al Maidah 73:)

QUR’AN MELARANG MENGATAKAN ALLAH MEMPUNYAI ANAK

Bangsa Arab sebelum Muhammad lahir, menganggap bahwa para Malaikat itu, adalah perempu-an, mereka adalah puteri-puteri Allah. (Kitab Kelengkapan Tarikh Muhammad s.a.w. jilid IA, halaman 47).

Al-Lata, Al-Uzza dan Manata, adalah nama berhala-berhala yang disembah oleh orang Arab Jahi-liyah dan mereka menganggapnya anak-anak perempuan Tuhan. (Tafsir no 1432, Qur’an terbi-tan Departemen Agama Republik Indonesia cetakan Pelita II/1975, halaman 872). (Begitu pula menurut tafsir no.3868, Qur’an terjemahan A.Hassan Guru Persatuan Islam, yang diterbitkan oleh Ad-darul Kwaitiah, Kuait, halaman 1040).

Al-Lata and Al-Uzza and Manata were idols of the pagan Arabs. The pagan Arabs pretended that their idols were daughters of Allah. (The glorious Koran, page 377)

Oleh karena bangsa Arab Mekah mengatakan Allah mempunyai anak-anak yaitu: Para Malaikat, dan Al-Lata, Al-Uzza, danManata, maka turunlah ayat Qur’an yang dibacakan oleh Muhammads.a.w. bunyinya:

QS 53, An Najm no.19–21 : “Apakah patut kamu (hai orang-orang Musyrik Mekah), menganggap Al-Lata dan Al-Uzza dan Manata yang ke tiga, yang paling terkemudian (sebagai anak-anak perempuan Allah ?) Apakah (patut) untuk kamu (anak) laki-laki, dan untuk Allah (anak) perempuan ?”

QS 37, Ash Shaffaat no.149–152 : “Tanyakanlah (ya Muhammad) kepada mereka (orang-orang kafir Mekah): Apakah untuk Tuhanmu anak-anak perempuan dan untuk mereka anak laki-laki ? Ketahuilah, bahwa sesungguhnya mereka dengan kebohongannya benar-benar mengatakan : “Allah mempunyai anak.” Dan sesungguhnya mereka benar-benar orang yang berdusta.”

QS 112, Al Ikhlas no.1–4 : Katakanlah: “Dialah Allah, yang Maha Esa.” Allah, adalah Tuhan yang bergantung segala sesuatu. Dia, tidak beranak, dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak pula seorangpun setara dengan Dia.

Itulah ayat Qur’an yang turun dan dibacakan oleh Muhammad s.a.w. karena bangsa Arab kafir Mekah mengatakan Allah mempunyai anak-anak, Malaikat-malaikat dan Al-Lata, Al-Uzza dan Manata, yang disebut oleh Sejarah dan Qur’an di atas.

ALLAH BUKAN SALAH SEORANG DARI YANG TIGA.

Allah Tritunggal atau Trinitas merupakan doktrin yang sukar dan membingungkan kita. Kadang-kadang orang Kristen dituduh mengajarkan pemikiran yang tidak masuk akal (logika), yaitu 1+1+1=1. ini merupakan pernyataan yang salah. Mengapa tidak memakai formula 1x1x1=1 atau 1:1:1=1?. Istilah Trinitas bukan menjelaskan relasi dari Tiga Allah (ini yang sering dikatakan oleh sekte Unitarian kepada Orang Kristen). Tritunggal bukan berarti triteisme, yaitu di mana ada tiga keberadaan yang tiga-tiganya adalah Allah. Kata Trinitas dipergunakan sebagai usaha untuk menjelaskan kepenuhan dari Allah, baik dalam hal keesaanNya maupun dalam hal keragamanNya.

Formulasi Trinitas yang telah dikemukakan dalam sejarah adalah Allah itu satu esensi dan tiga Pribadi. Formula ini memang merupakan suatu hal yang misteri dan paradoks tetapi tidak kontradiksi. Keesaan dari Allah dinyatakan sebagai esensiNya atau keberadaanNya, sedangkan keragamanNya diekspresikan dalam Tiga Pribadi. Istilah Trinitas sendiri tidak terdapat dalam Alkitab, namun konsepnya dengan jelas diajarkan oleh Alkitab. Di satu sisi, Alkitab dengan tegas menyatakan keesaan Allah (Ulangan 6:4) dan (lihat juga 1Kor 8:4,6; 1Tim 2:5–6, Yak2:19).

Di sisi lain, Alkitab dengan tegas menyatakan keilahian tiga pribadi dari Allah: Bapa, Anak dan Roh Kudus. Gereja telah menolak ajaran-ajaran bidat modalisme dan triteisme. Modalisme adalah ajaran yang menyangkali perbedaan Pribadi-Pribadi yang ada di dalam keesaan Allah dan menyatakan bahwa Bapa, Anak dan Roh Kudus hanyalah merupakan tiga cara Allah di dalam mengkspresikan diriNya. Di pihak lain, Triteisme mengungkapkan pernyataan yang salah, yaitu ada tiga keberadaan yang menjadi Allah.

Istilah Pribadi sama sekali tidak berarti adanya perbedaan di dalam esensi, tetapi perbedaan di dalam subtansi dari Allah. Substansi-substansi pada diri Allah memiliki perbedaan yang nyata satu dengan yang lain tetapi tidak berbeda secara esensi, dalam arti suatu keberadaan yang berbeda satu dengan yang lain. Setiap Pribadi berada ”di bawah” esensi Allah yang murni. Perbedaan substansi ini berada dalam wilayah keberadaan, bukan suatu merupakan suatu keberadaan atau esensi yang terpisah. Semua pribadi pada diri Allah memiliki atribut ilahi.

Setiap Pribadi di dalam Trinitas memiliki peran yang berbeda. Karya keselamatan dalam pengertian tertentu merupakan pekerjaan dari ketiga Pribadi Allah Tritunggal. Namun, di dalam pelaksanaannya ada peran yang berbeda yang dikerjakan oleh Bapa, Anak dan Roh Kudus. Bapa memprakarsai penciptaan dan penebusan; Anak menebus ciptaan; dan Roh Kudus melahirbarukan dan menguduskan, dalam rangka mengaplikasikan penebusan kepada orang-orang percaya.

Keilahian Bapa :

  • Mat 6:26 bdk Mat 30,32, Yoh.1:18, 6:46, Ro 1:7

Keilahian Yesus Kristus :

  • Pengakuan Tomas: Yoh 20:28.
  • Kesaksian Paulus: Flp 2:5–11. Ibr 1:2,8.
  • Malaikat Allah adalah malaikatNya : Luk.12:8–9; 15:10, Mat13:41.
  • Kerajaan Allah dan orang-orang pilihan Allah adalah milikNya : Mat 12:28, 19:14, 24, 21:31,43, Mrk13:20.
  • Mengampuni dosa : Mrk 2:8–10.
  • Wewenang untuk menghakimi dunia : Mat.25:31.
  • Berkuasa atas dunia : Mat 24:30, Mrk 14:62.

Keilahian Roh Kudus:

  • Berdusta kepada Roh Kudus = berdusta kepada Allah ( bdk. 1 Kor.6:19–20).
  • Roh Kudus digambarkan sebagai memiliki sifat dan melakukan pekerjaan Allah (Yoh.16:8–11, 3:18).
  • Roh Kudus dinyatakan sederajat dengan Allah (Mat 28:19; 2Kor 13:14, 1Pet 1:2).

Doktrin Tritunggal tidak menunjukkan bagian-bagian atau peran-peran dari Allah. Analogi manusia yang menjelaskan seseorang yang adalah seorang ayah, seorang anak dan seorang suami tidak dapat mewakili misteri dari natur Allah.

Doktrin Tritunggal tidak secara lengkap menjelaskan tentang karakter Allah yang bersifat misteri. Sebaliknya, doktrin ini memberikan perbatasan yang tidak boleh kita langkahi. Doktrin ini menjelaskan batas pemikiran kita yang terbatas. Doktrin Tritunggal menuntut kita untuk setia pada wahyu ilahi yang menyatakan bahwa dalam satu pengertian Allah adalah esa dan dalam pengertian lain ADia dalah tiga.

  • Doktrin Tritunggal meneguhkan kesatuan Allah di dalam tiga pribadi.
  • Doktrin Tritunggal bukan merupakan suatu kontradiksi, Allah memiliki satu esensi dan tiga pribadi.
  • Alkitab meneguhkan baik keesaan Allah dan keilahian dari Bapa, Anak dan Roh Kudus.
  • Ketiga pribadi di dalam Tritunggal dibedakan melalui karya yang dilakukan oleh Bapa, Anak dan Roh Kudus.
  • Doktrin Tritunggal memberikan batasan kepada spekulasi manusia tentang natur Allah.

KESIMPULAN:

  • Yang disembah bukan Isa Putera Maryam, tapi keillahian Isa bukan Kemanusiaannya. Isa akan datang kembali dengan Keillahiannya, sebagai mahluk yang berkuasa di dunia dan akhirat. bukan Isa yang disalib terhina, atau Isa yang diselamatkan Allah ke langit dari kejaran prajurit Roma. Yang membiarkan muridnya diSalib menggantikan dirinya. Ini Isa yang pengecut dan tidak memilik tanggung jawab atas perbuatannya mengaku sebagai Anak Allah.
  • Allah bukan salah satu dari Tiga, tapi ketiganya merupakan pewujudan dari Allah dalam bentuk yg berbeda. Allah tetap satu, buka tiga Allah. yang kita sembah adalah Allah dan kemahaesaannya. sesuai tertulis di dalam kitab-kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.

Tuhan Allah memberkati kita semua.

--

--